Belajar Tawakal | Ustadz Ammi Nur Baits
Tayang pada tanggal 25 April 2025 Jam 04:44 WIB
BELAJAR TAWAKAL
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Jumat, 25 April 2025
🏢 Masjid Besar Sleman Kota, Yogyakarta
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Melanjutkan pembahasan Buku Prinsip Hidupku, pada bab tentang belajar tawakal, kita meyakini setiap hamba yang hidup di dunia pasti akan mengalami ujian, karena Allah menempatkan kenikmatan sempurna 100% hanya di Surga, maka ketika tinggal di dunia pasti mengalami ujian berubah musibah lahir maupun batin. Kita akan belajar dari para pendahulu yang shalih perihal sikap yang tepat ketika menghadapi musibah, karena dalam islam ada konsep tawakal yang sangat bermanfaat ketika seorang hamba mengalami musibah.
Diriwayatkan dari ‘Atha’ ibn Abi Rabah -rahimahullah- berkata:“Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma bertanya kepadaku: ‘Maukah aku perlihatkan kepadamu salah satu wanita penghuni Surga?’ Aku menjawab: ‘Tentu.’ Beliau berkata: ‘Inilah seorang wanita kulit hitam yang suatu hari datang kepada Nabi ﷺ lalu berkata: ‘Sesungguhnya aku terkena penyakit ayan dan auratku terbuka (saat kambuh –pent), maka sudilah kiranya engkau berdoa untukku kepada Allah (agar Allah memberikan kesembuhan kepadaku –pent)’ Beliau bersabda: ‘Jika kamu mau kamu sabar maka kamu akan mendapatkan Surga. Dan jika kamu mau aku akan berdoa kepada Allah agar Allah memberikan kesembuhan kepadamu.’ Wanita itu menjawab: ‘Aku akan bersabar.’ Lalu dia berkata lagi: ‘Akan tetapi auratku tersingkap (ketika kambuh –pent), maka sudilah kiranya engkau berdoa untukku kepada Allah agar auratku tidak tersingkap (saat kambuh –pent).’ Lalu Nabi ﷺ berdoa untuk wanita tadi agar tidak tersingkap.” (HR. Al-Bukhari, no. 5220 dan Muslim, no. 4673)
Salah satu faedah besar dari sabar saat menghadapi musibah dan ujian; yaitu balasan Surga. Terkadang musibah seorang hamba tidak selesai hingga ajal menjemput, namun apabila hamba bersabar & ridha ketika mengalami musibah ekonomi, kesehatan atau hubungan dengan keluarganya maka akan dihapuskan dosa-dosanya. Baik mukmin maupun kafir akan mengalami musibah, akan tetapi mukmin dijanjikan kebaikan, sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى
وَلَا تَهِنُوا۟ فِى ٱبْتِغَآءِ ٱلْقَوْمِ ۖ إِن تَكُونُوا۟ تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.[QS An-Nisa Ayat 104]
Dalam sebuah hadits Nabi ﷺ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dari Nabi ﷺ bersabda:“Tidaklah seorang muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Al-Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573)
Tawakal adalah menyerahkan beban kepada Zat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, sehingga akan terasa lebih ringan hidupnya.
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ، وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ}
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:2-3).
wallahu’alam
Youtube;https://www.youtube.com/watch?v=ZqkRGoxRPW4
Facebook;https://www.facebook.com/share/v/1BdFn61u1o/
#belajar #tawakal #ujian #musibah